Kamis, 26 November 2009

HATI YANG TERSAKITI

Cahaya temaram pada sudut-sudut lampu yang ada di taman Bojana tak membuatku tertarik untuk melihatnya. Aku hanya melihat seorang cewek yang duduk sendirian dekat jualan ceriping singkong. Cewek cantik yang memakai blus warna merah muda dan celana jeans warna hitam. Tiba-tiba Andre menghamburkan pandanganku.
“Eh…Justin ngapaen kamu mandang tu cewek??? U naksir ya ma dia…???”
“Ah…kamu tu Ndre ada-ada saja. Apa gak salah dari tadi aku lihat kamu juga mandangin tu cewek???” tanyaku berbaik padanya.
“Tapi dari sorot matamu aku yakin 100% bahwa kamu mang suka, coz aku gak mungkin tertipu oleh matamu???...” jelas Andre.
Tanpa ada sebab, tanpa ada perintah, tiba-tiba Andre beranjak berjalan menuju arah cewek tadi.
“Eh…Ndre mo ngapaen loe…??”
“Ya mau kenalan ma tu cewek n minta nomer hpnya laku yak kasihkan ke kamu”.
Andre mendekati cewek tadi. Ia begitu akrab berbicara dengan cewek itu. Andre menunjuk-nunjukkan tangannya kearahku. Cewek tadi langsung melihatku. Seketika entah kenapa hatiku berdesir. Berdesir karena perasaaan suka ataukah berdesir karena perasaan kagum dan cinta?? Aku belum mengerti benar tentang cinta…
☺ ☺ ☺
Suara adzan subguh membangunkan aku dari mimpi yang indah. Fajar yang menyingsing serta kicauan burung membuat pagi ini begitu cerah. Aku langsung pergi ke belakang untuk wudhu. Laku melaksanakan kewajiban sebagi seorang muslim. Aku langsung mengambil handuk untuk mandi. Tiba-tiba suara hpku berbunyi. Ternyata ada sms dari Andre. (Justin, tadi malam aku sms cewek yang ku kenal kemaren. Namanya Erma, dia saat ini kuliah lho sama kayak kita. Tapi sayang dia gak mo ngaku kuliah dimana. Oh ya…aku belum kasih nomernya ke kamu kan???). (Halah…Ndre…ndre kamu tu sukanya gituan. Nanti aja pas di kampus. Aku dah siap-siap mo berangkat koq). (Ya dah kalau gitu tak tunggu di depan Fakultas Ekonomi ya…).
Pukul 07.15 aku berangkat naik motorku Vario. Aku berangkat dari rumahku di Besito menuju kampus UMK. Sampai disana aku langsung memakirkan motorku. Di sampingku ada cewek cantik. Laku perlahan aku melihatnya dan ternyata Erma. Aku tak menyangka sama sekali. Bidadari yang kuidam-idamkan di depan mataku. Aku bagai tersengat listrik melihatnya. Laku aku panggil dia.
“Hai Erma…!!!” kataku kikuk.
“Hai juga. Maaf kamu siapa ya koq rasanya aku pernah ketemu kamu, dimana ya…???”
“Kenalin (mengulurkan tanganku) Aku Justin anak FIP Bahasa Inggris. Aku tahu namamu karna hari sabtu malam kemaren kan kamu duduk di taman Bojana lalu temanku Andre kenalan denganmu. Aku tahu namamu dari dia. Oh ya kamu jurusan apa??”
“Oh…aku jurusan Akuntansi. Pantesan aku pernah lihat kamu. Dah semester berapa…??” tanya Erma.
“Aku baru semester 2 koq. Kalau kamu??”
“Sama kayak kamu. Udah dulu Justin aku ke fakultas hukum. Mau balikin bukunya Intan!!!”.
“Ya dah sampai bertemu lagi ya”
“OK…Justin sampai jumpa”
Erma meninggalkanku sendiri. Aku malah terdiam terpaku melihat Erma terus sampai hilang dari pandanganku. Sesosok orang menepuk pundakku tiba-tiba.
“Eh…Justin. Ngapaen kamu berdiri kayak patung??. Mo jadi patung Jend. A.Yani ya yang deket gedung DPRD???” kesal Andre.
“Andre….tadi aku ketemu sama Erma loh. Ternyata dia kuliah disini. Jurusan akuntansi”
“Wah…Hebat kamu Justin. Kamu itu tak tunggu gak nongol-nongol eh ternyata lagi berduaan sama putri cinderella dari kudus. Ha…ha…!!!” gurau Andre.
“Kamu tu ngaco Ndre. Ya udah yuk ke ruang kuliah dah mo masuk nich, nanti telat lagi….??”
☺ ☺ ☺
Senja mulai tampak. Awan-awan merah disertai matahari yang akan kembali ke peraduannya memberi tanda bahwa hari sudah sangat sore. Aku berhenti di warung es degan dekat perempatan Besito karena tadi waktu di kampus ada rapat BEM yang mendiskusikan pameran seni dan budaya di gedung auditorium. Aku memesan es degan. Laku ku teguk air kelapa muda. Aku mengambil bakwan jagung sebagai pengganjal perut karena belum sempat beli makanan. Tiba-tiba suara hpku berbunyi. Ada sebuah sms. Ku buka sms itu karena nomer tak ku kenal masuk. (Assalamualaikum Justin, ne aku Erma. Lagi ngapaen kamu? Oh ya…ngomong-ngomong kamu bisa nenterjemahkan Inggris-Indonesia kan??). (Walakumsalam, oh kamu Erma. Ini apa lagi minum es klamud. Emanknya nenterjemahin apa sih???). (Nenterjemahin buku tentang Jurnal Khusus). (Ya udah besok tunggu aja di parkiran laku kasihkan ke aku). (OK dech kalau gitu besok jam 11.00 ya, masukku jam 08.00 soalnya). (Baik…sampai jumpa besok..). Aku menutup pembicaraan lewat sms. Kini matahari sudah kembali ke peraduannya. Aku cepat-cepat pulang karena hari sudah hampir magrib.
Sampai rumah aku langsung sholat. Kemudian ke kamar untuk menyelesaikan tugas grammar dari dosen. Malamnya aku tidak bisa tidur. Aku hanya berangan-angan membayangkan Erma menggandengku. Lamunanku buyar ketika Melly adikku mengetuk pintu.
“Kak..Kak Justin. Bukain dong pintunya”
“Ya sebentar lagi pake baju nich…”
Ku buka pintu kamarku. Melly langsung tidur di ranjang sambil mencet-mencet hpnya.
“Kak…aku mo curhat ma Kakak. Boleh ya…” pinta Melly.
“Emanknya mo curhat apaan ma Kakak. Jangan-jangan loe lagi fall in love…?? Hayo???” godaku.
“Ah Kak Justin koq tahu sich. Aku jadimaku nich…”
“To the point aja deh curhatnya dah malam nich, Kakak mo tidur..!!”
“Gini Kak..!!!. Aku di sekolah disukai ma cowok. Kebetulan cowok itu ganteng banget n pinter di kelasnya. Baiknya aku terima atau tidak??? Coz aku juga suka ma dia” kata Melly.
“Kalo kamu emang suka ma tu cowok, terima aja asal dia gak aneh-aneh ma kamu. Emangnya tu cowok siapa namanya??” tanyaku.
“Namanya Rino Kak. Kapan-kapan tak ajak ke rumah deh Kak. Ya udah maaf ya Kak ganggu kamu. Aku juga ngantul. Met tidur Kakakku yang ganteng n cool”
Melly mencium keningku. Ia masih terbiasa meski sudah SMA kelas 2 ia masih tetap mencium keningku waktu mau tidur.
☺ ☺ ☺
Hari ini rabu, aku berangkat ke kampus seperti biasa. Sampai di kampus aku langsung menemui Andre. Setelah itu aku ke ruang kuliah. Di ruang kuliah entah mengapa hatiku berbunga-bunga karena sebentar lagi bertemu dengan Erma di parkiran. Mata kuliah pertama Matematika Dasar sampai yang terakhir Speaking of English semua aku isi hanya dengan lamunanku tentang Erma. Akhirnya waktu yang kutunggu tiba. Jam 11.00 tepat aku sudah di parkiran. Tak lama kemudian Erma berjalan kearahku. Batu yang ada dijalan tersandung olehnya, Erma terjatuh. Buku-bukunya bertebaran dimana-mana. Aku menghampirinya dan membantu mengambil bukunya. Salah satu buku akuntansinya jatuh dari pegangannya. Tanganku ke bawah dan tangannya ke bawah untuk mengambil bukunya. Aku tidak sengaja menyentuh tangannya saat mengambil buku. Seketika kami saling memandang satu sama lain.
“Makasih ya Tin, dah bantu ngambil buku??” katanya.
“Iya sama-sama koq. Oh ya kamujadi kan bawa buku yang mo ku terjemahin…”
“Bawa koq nich (menyerahkan buku akuntansinya)”
“Kamu pasti haus kan??? Yuk tak traktir minum. Di depan tuh jualan es jus. Sambil kita ngobrol-ngobrol…!!!” pintaku.
“OK deh Justin yuk…!!!” jawabnya.
Kami berdua berjalan beriringan. Sampai di sana kami memesan e jus. Aku jus melon sedangkan Erma jus strawberry.
“Justin, kamu tu rumahnya dimana sich??” tanyanya tiba-tiba padaku.
“Oh…Aku tinggal di Besito. Kalau kamu…???”
“Aku tinggal di Damaran koq. SMA Muhammadiyah ke barat sedikit”
“Eh…Erma aku mo ngomong sesuatu ma kamu leh gak???”
“Ngomong aja Tin. Kita kan sudah berteman” jawabnya.
“Gini…ehm…ehm…aku…aku…suka sama kamu…..??” kataku maku laku aku menundukkan kepala.
“Seketika itu kami terdiam. Kami saling menundukkan kepala. Dua menit berlaku, Eerma laku memulai berbicara.
“Justin…ehm…sebenarnya aku juga suka sama kamu…”
“Jadi…kamu mang suka aku kan…???” kataku tidak percaya.
“Iya…Justin (memegang tanganku) Mulai sekarang kita pacaran ya…”
“OK, don’t worry. I always love you…” kataku pake bahasa Inggris.
“Ah kamu pake bahasa Inggris segala”.
Kami tertawa bahagia karna kami jadian.
☺ ☺ ☺
Hubungan kami begitu indah seperti sepasang merpati yang selaku bersama. Kami saling mencintai dan menyayangi. Dua bulan hubungan cinta berjalan tapi pengkhianatan terjadi. Erma tiba-tiba pindah kampus tanpa memberitahuku. Laku aku datangi rumahnya.
“Erma kenapa kamu tiba-tiba pindah kampus. Aku masih ingin bersamamu. Aku ini kekasihmu..!!” kataku.
Tapi jawaban dari Erma mengejutkanku, kata-kata yang begitu berbeda yang menyakitkan hatiku.
“Apa…??? Kekasihku??? Apa gak salah ya aku mendengarnya. Kita sekarang sudah putus…!!!” jawabnya pedas.
“Tapi, aku ini pacarmu. Kau begitu tega menyakiti perasaaanku. Aku begitu mencintaimu Erma…!!!” kataku rada tinggi.
“Prinsipku setiap aku berpacaran dengan seseorang kalau aku sudah tidak cocok ya langsung aja kuputus dengan tidak hormat. Aku ini wanita cantik n banyak cowok ganteng yang naksir ma aku bukan hanya kamu aja…!!!”
“Teganya Erma kau perlakukan ini padaku…Dasar wanita tak punya hati” marahku.
“Terserah kau mo bilang apa. Sekarang aku minta kau pergi dari rumahku…Pergi…!!!!!” bentak Erma.
Aku langsung keluar dari rumahnya. Ku gas motorku denga cepat. Aku laku pergi ke rumah Andre.
“Andre…ternyata selama ini kau keliru memilihnya…” kesalku.
“Mangnya ada apa Tin. Ceritain semua padaku”
“Erma bukanlah wanita baik-baik. Dia telah melukai hatiku. Dia berpacaran denganku hanya untuk pelampiasannya dan hanya untuk kesenangannya” lirihku.
“Sadis sekali dia Justin. Ya sudah sekarang jangan kamu pikir tih dia sudah pindah dari kampus. Yang penting sekarang kamu tekunin kuliahmu biar Ipmu tinggi, key guys…???”
“Makasih Ndre. Kau sahabatku yang ngerti tentang aku”.
Apa yang dikatakan Andre benar-benar terjadi. Berkat perjuangan belajarku. Tiap semester aku selaku mendapatkan IP 3,75. Tidak hanya itu juga. Aku juga mengikuti kontes menyanyi dan akhirnya salah satu production house mendengarkan lagu ciptaanku di Internet. Laku aku di panggil ke Jakarta untuk rekaman. Akhirnya impianku terwujud aku menjadi penyanyi terkenal di Indonesia. Kampus bangga akan prestasiku begitu juga keluargaku. Selama menyanyi banyak artis-artis yang mengucapkan selamat padaku.
☺ ☺ ☺
Di tengah kesibukanku menyanyi aku juga masih ikut kuliah online lewat internet. Aku tidak pernah meninggalkan kuliah walaupun aku di Jakarta. Empat tahun berlaku, akhirnya aku lulus dari kuliah. Aku mendapat peringkat 2 terbaik di progran studi Bahasa Inggris. Andre sahabatku sejak dulu menyambutku dengan gembira.
“Justin selamat ya….terbaek 2. aku gak nyangka loh. Loe sesibuk-sibuknya nyanyi tapi masih konsen belajar. Congratulation my friend…” riang Andre.
“Ini juga berkat perkataanmu Ndre. Makasih juga ya…(memeluk Andre)”
“Terus mana nich pacarmu…???”
“Ah…aku belum mikirin dulu. Ku mo konsen jadi guru bahasa inggris n nyanyi dulu. Kalau dah saatnya ya nanti da yang mau koq” jelasku.
Tiba-tiba Erma memberikan selamat padaku.
“Selamat ya Justin. Dah lulus n wisuda juga terbaek 2 lagi”
“Makasih Erma” jawabku singkat.
“Ehm…Erma Justin ni masih jomblo loh sejak loe mutusin dia???”
“Iya aku sudah tahu koq dari televisi n media massa. Aku saat ini pengen balik sama loe Justin. Aku menyesal mutusin loe. Aku baru tahu kalo cinta yang sebenarnya ada di loe. Mo kan loe nrima aku kembali???” pinta Erma.
Aku menundukkan kepala. Aku tidak ingin hati yang masih tersakiti olehnya terulang lagi. Laku aku memutuskan.
“Gini Erma. Aku menganggapmu adalh sahabatku sendiri. Jadi maaf aku gak bisa nrima kamu. Tapi kau adalah temanku yang baek. Apa gini aja kebetulan di sampingku ini da cowok cute n coo abiz. Dia masih jomblowan lho. Kamu pacaran ma dia aja. Aku yakin dech dia gak bakal nyakitin loe asal loe mo berjanji takkan mengulangi perbuatan itu lagi” rayuku.
“Tin, kamu ini ngomongnya ceplas-ceplos. Emank Erma mau apa sama orang yang jelek seperti aku???” kata Andre.
“Ak…aku mau koq Ndre. Setulus hati aku suka ma kamu. Aku janji dech. Aku cinta kamu Ndre…??” maku Erma.
“Tapi kamu kan dah pindah. Gimana donk kalo kita ketemuan…??” tanya Andre.
“Aku pindah di Unisbank koq. Jadi ya bisa ketemu deh” jawab Erma.
“Ya udah yuk kita jalan-jalan keliling kota Kudus. Aku kangen nih…” kataku.
Kami bertiga akhirnya jadi sahabat yang lebih dari sekedar sahabat. Hati yang tersakiti meskipun masih membekas di sanubariku perlahan menghilang hingga aku menemukan cinta sejatiku.

Rabu, 17 Juni 2009

“KEHILANGAN CINTA”

Hai Ariz jangan melamun!!!” tanya sebuah suara yang belum aku kenal.

Aku membayangkan wajah baru. Kemudian aku membalikkan badanku.

“ Kamu siapa, maaf kamu anak baru ya?? Kok bisa tahu namaku.?” ujarku berbalik tanya.

“Aku kan tahu dari papan namamu (Ariz Ferdianto) lalu aku panggil kamu Ariz. Kenalin namaku Reni, Reni Auliasari. Aku pindahan dari Bogor.” jawabnya menyakinkan.

Setelah itu aku dan Reni bertambah akrab dan akhirnya menjadi sahabatku.

Hari kamis setelah pulang sekolah, Reni mengajakku jalan-jalan ke mall untuk menemaninya. Aku menjemput ke rumahnya. Tak kusangka Reni adalah anak orang kaya. Dan orang tuanya termasuk orang kaya di Semarang.

“Assalamualaikum, Reninya ada Om.?” sapaku pada seorang lelaki baya yang membukakan pintu.

“Walaikumsalam, Oh Reni ada mari masuk. Tak panggilkan dulu ya.” jawab lelaki baya itu.

Aku melangkahkan kakiku ke rumah megah itu. Memasuki ruang tamu yang penuh dengan kemewahan. Lelaki baya itu menyuruhku duduk. Lima menit kemudian datang Reni bersama lelaki baya tadi.

“Ayah, kenalin ini Ariz. sahabat baruku. Ariz ini ayahku.” kata Reni.

Kemudian aku berjabat tangan dengannya.

“Oh, ini to Ariz. Reni selalu cerita pada Om. Ternyata kamu anaknya baik ya? Saya Om Rudi.” katanya.

“Ya sudah ya Ayah. Reni pergi dulu ya.”

“Hati-hati ya dijalan. Jangan malam-malam ya.” jawab Om Rudi

Motor Smashku melaju meninggalkan rumah megah itu. Di perjalanan tangan Reni memelukku. Akhirnya kami sampai di Java Mall.

“Riz, kamu sudah makan apa belum.??”

“Ak…Aku sudah makan kok.” jawabku ragu.

“Akh…pasti kamu bohong. Yuk kita makan dulu. Perutku lapar nich…!!.” kata Reni sambil menarik tanganku.

Kami memasuki KFC dan memesan makanan kesukaannya fried chicken. Lalu kamipun duduk.

Ariz, kamu suka kentang goreng ini ya. Ni buat kamu aja.”

“Lho bukannya kamu yang suka, kok malah nawarin ke aku sich??.” tanyaku penasaran.

“Karena aku senang punya temen seperti kamu.”

Kami berjalan sambil bergandengan tangan. Reni membelikanku sebuah kaos warna merah dan ia membeli jam merk Levis dua buah warna biru.

“Nih…jam buat kamu Ariz. Satu buat kamu satu buat aku. Ini sebagai lambang persahabatan kita. Pakai ya…!!.”

“Tapi kan ini mahal Ren. Kenapa kamu beli dua. Satu buah aja untukmu. Aku gak usah.” kataku.

“Gak apa-apa kok. Yuk kita pulang aja.” pinta Reni.

♥ ♥ ♥

Doni mengetuk pintu kamarku dan membuat aku terbangun.

“Doni, ada apa sich kok pagi-pagi dah ke rumahku. Ngantuk nich aku.” kataku dengan kesal.

“Kamu itu Ariz sukanya tidur melulu. Ayo mandi dulu kamu mau diajak Doni pergi!!.” sahut Ibuku.

“Iya kamu dari tadi aku bangunin susahnya bukan main. Kamu gak inget apa besok kan ultahnya Reni. Kamu mau ngasih kado apa tidak.??”

“Ya ampun..!!, iya Don makasih ya dah ngingetin aku. Kalau gitu aku tak mandi dulu ya.” kataku dengan membawa handuk dan lari terbirit-birit ke kamar mandi.

Aku dan Doni pergi ke toko boneka dan aksesoris karma kesukaan Reni adalah boneka kucing.

“Doni, menurutmu boneka kucing warna biru sama yang pink. Bagusan yang mana.??”

“Ya elah Riz, masak kamu gak bisa mikir sich…!! Ya bagusan yang pink dong…!!!.” jawab Doni sambil menepuk pundakku.

Keesokan harinya sepulang sekolah aku cepat-cepat pulang karna kado boneka kucingnya belum ku bungkus. Pukul 15.30 aku berangkat bersama Doni. Sesampai di rumah Reni, rumahnya sudah ramai. Ku langkahkan kakiku perlahan. Ruang tamu dan ruang tengah Reni kini disulap menjadi ruang yang penuh hiasan balon-balon, warna-warni kertas, dan masih banyak. Reni lari ke arahku.

Ariz, kok bengong sich. Ayo acara tiup lilinnya dah mau mulai nich??.”

“Oh ini Ren, hadiah untukmu. Happy Birthday ya My Friendship.” ujarku.

“Makasih banyak ya kamu temanku yang baek banget (memelukku) Yuk sekarang ke sana!!.” pinta Reni dengan menarik tanganku.

Acara tiup lilinpun dimulai. Di tiupnya lilin berbentuk angka 1 dan 7. Pertanda kini Reni berusia 17 tahun. Dia memotong kue tartnya. Lau tak kusangka dia memberikan sepotong kue tart itu kepada padaku.

Ariz, nich kue tart buat kamu??.” kata Reni padaku.

“Ta…tapi kenapa kamu beri kue tartnya padaku??.”

“Karna…karna…karna kamu sahabatku yang paling baek, jadi aku nggak mau kehilangan dirimu. Oh ya Riz tanggal 24 April ini kan ada karya wisata ke Bali. Kamu ikut kan??.”

“Aku gak ikut Ren. Aku tidak punya uang kok untuk karya wisata ke Bali.” jawabku.

“Kalau gitu aku yang bayar dech. Masak aku ke Bali gak ada sahabatku kan gak asik??.”

“Tapi Ren, kamu gak usah begitu. Uangmu nanti habis lho.” kataku.

“Nggak kok. Aku dah beritahu ayahku kok biar kamu juga bisa ikut karya wisata ke Bali. Wong Doni aja ikut masak sich..km gak?? Ikut ya please??.” pinta Reni padaku.

“OK!! Tapi aku tak bilang ibuku dulu dech.”

♥ ♥ ♥

24 April

Hari ini adalah keberangkatan karya wisata ke Bali. Semua siswa yang ikut kemarin berkumpul di aula sekolah untuk diberi pengarahan oleh Kepala Sekolah. Aku pamitan dengan ibu lalu menghampiri Doni yang kebetulan rumahnya dekat aku.

“Doni, kamu bawa apa saja sich kok banyak banget. Kayak orang mau pindah rumah aja.” ujarku sambil tertawa.

“Ngaco kamu Riz, ini apa aku disuruh mamaku bawa baju yang banyak. Tas satu lagi jajanan. Jadi banyak banget sich.”

“Ya udah, yuk cepat ke skul. Dah pamitan pa lom kamu??.”

“Oh ya aku lupa.” jawab Doni.

Doni pamitan dengan orang tuanya. Kami berangkat ke sekolah diantarkan oleh sopir Doni.

Sampai di sekolah Reni sudah menungguku. Dia membawa sebuah tas berbentuk koper.

“Hai…Reni, dah dari tadi ya.” sapaku.

“Eh…Ariz. Gak kok barusan lagi. Lho Doni bawa apaan tu kok banyak banget???.” tanyanya penasaran.

“Iya ini apa Ren, disuruh mamaku bawa pakaian dan jajanan banyak banget sich. Jadinya berat banget…!!!.” rengek Doni.

Kami bertiga memasuki bus pariwisata. Bus melaju meninggalkan sekolah menuju ke Bali.

♥ ♥ ♥

Di Bali

Aku, Reni dan Doni tiba di Bali malam hari. Lalu semua siswa istirahat di hotel. Aku satu kamar dengan Doni sedangkan Reni dengan satu teman bangkunya Mita.

Keesokan harinya perjalanan wisatapun di mulai. Kami menuju ke Pantai Sanur.

“Don, kamu masih punya pulsa kan? Aku minta buat sms ibuku nich!! Aku lupa ngisi pulsa. Dari kemarin belum ku kabari.”

“Nich (menyodorkan hpnya) Pulsaku masih banyak. Mau aku transferin pulsa ke nomormu?? Kebetulan aku jualan nich..!!.” kata Doni.

“Nanti aja dech…!!!.” jawabku sambil memencet keypad hp Doni.

Tiba-tiba suara hpku berbunyi. Kuambil hpku yang berada di saku celanaku. Ternyata ada sms dari Reni.

Dari Reni 25-4-09, 13.00

Ariz, nanti kalo dah nyampe Pantai Sanur. Qt ketemuan ya. Ku tunggu...!! ^_^

Ku balas sms dari Reni

Untuk Reni 25-4-09, 13.02

Maaf ru lez smsmu. OK!! My Fren. Nanti Qt ketemuan…?? ^_*

Akhirnya sampailah di Pantai Sanur. Hamparan pasir putih serta ombak yang berayun-ayun membuat suasana semakin semarak. Aku turun dari bus dan langsung mencari Reni.

Riz, Ariz aku disini…Cepat kesini…??.”

Ada apa sich Ren. Kok kayaknya penting banget.” tanyaku.

Ariz…(memegang tanganku) Pernahkah kamu jatuh cinta pada seseorang???.” kata Reni padaku tiba-tiba.

“Pernah. Kenapakamu tiba-tiba ngomong ini padaku.??” kataku berbalik Tanya padanya.

“Enggak kok. Aku juga pernah merasakan hal yang sama kok. Tapi saat ini aku lagi jatuh cinta.”

“Emanknya kamu suka sama siapa sich???.”

“Aku sukanya…sama cowok tampan di depanku…Enggak kok cuma bercanda…”

“Akh…Reni kamu itu ada-ada aja. Kita beli minum aja yuk. Ajak Doni dan Mita.”

♥ ♥ ♥

Di Denpasar, Museum Bali

“Mita, kamu bawa obat dari rumah gak??.”

“Emanknya kamu sakit apa sich. Mukamukok pucat Ren, ada apa denganmu…??.” tanya Mita ketakutan.

“Gak apa-apa kok Mit cuma rada sakit. Kamu punya obat sakit perut kan??.” kata Reni.

“Nich…(menyerahkan obat) Ya udah istirahat aja. Yuk kita kembali ke bus.” ajak Mita.

Mita dan Reni kembali ke bus. Mereka berjalan beriringan. Aku melihat Reni dan Mita. Lalu aku hampiri mereka.

Ada apa ren denganmu?. Kamu gak apa-apa kan??.” tanyaku khawatir.

“Gak ada apa-apa kok Riz. Cuma sakit perut aja.” jawabnya.

“Ya udah kalau gitu. Mita temani dia ya.”

“Iya, biar Reni istirahat.” sahut Mita.

Tiga hari berlalu dan para siswa yang ikut karya wisata ke Bali pulang. Hari ini adalah hari minggu. Aku sudah janjian dengan Doni, Reni dan Mita untuk jalan-jalan ke Simpang Lima. Akhirnya kami bertemu.

Ariz, Doni...kami disini…!!!.” teriak Mita.

“Ya ampun, Mit, Ren kalian disitu ya.” jawab Doni.

“Ya udah kalian pesan apa. Ku traktir dech kalian . mumpung lagi punya uang nich…!!!.”

“OK…Bos…!!!.” sahut Reni, Doni dan Mita.

♥ ♥ ♥

Kehilangan Cinta

Entah kenapa hatiku deg-degan, gelisah dan resah. Tiba-tiba suara hpku berbunyi. Ternyata dari Mita. Kuangkat telponku.

Ariz, ni Mita. Uh…uhuk…salah satu teman kita Riz meninggal dunia.”

“Si…siapa Mit. Siapa…!!!.” tanyaku.

“Reni…Riz. Reni…Dia meninggal dunia…uhuk…uhuk…” jawab Mita dengan menangis.

“Apa…!!!! Ini tidak mungkin terjadi.” teriakku histeris.

Kubuang hpku ke kasur. Lalu aku cepat-cepat bergegas ke rumah Reni. Doni ikut denganku. Ku gas motorku sehingga melaju dengan cepat. Sampai di halaman rumah Reni, sudah banyak orang berpakaian hitam melayat Reni. Di sekitar rumah ku lihat karangan bunga menyampaikan bela sungkawa.

Aku berlari sepat masuk ke dalam rumah Reni. Sampai disana kulihat Reni terbaring diam tanpa kata. Air mataku yang tadi menggenang tak bias aku bendung lagi. Aku menangis…menangis dan menangis. Ku pegang tangan Reni. Tiba-tiba Mita berkata padaku.

Ariz, Reni meninggal karena kecelakaan waktu dia makan di warung makan si pinggir jalan. Kemudian sebuah truk yang kehilangan kendali masuk menerobos warung makan itu.” jelas Mita dengan terengeh-rengeh.

“Tapi, mengapa dia begitu cepat meninggalkan aku….???.” kataku.

Tak ada yang menjawab pertanyaanku. Tiba-tiba Om Rudi berjalan menuju arahku.

Ariz…uhuk…uhuk…Sebelum Reni pergi dia menitipkan sebuah surat ini pada om untuk diberikan kepada kamu. Dan Reni bilang kalau Reni itu cinta sama kamu Ariz. Bacalah surat dari Reni.” kata Om Rudi terbata-bata.

Kuterima surat dari tangan Om Rudi, kubaca dan isinya

Dear Ariz, shbt tbaekQ

Ariz, aku tahu kita sudah lama berkenalan dan berteman. Dari pertama kali kita berkenalan, aku telah jatuh cinta padamu. Baru kali ini aku bisa ungkapkan perasaanku lewat surat ini. Kamu mau kan menjadi aku bukan sekedar sahabatmu tapi juga pacarmu?? Karna aku sangat mencintaimu. I Love You Ariz, Forever.

Your Friend

Reni

Ku tutup surat itu dengan gemetar. Aku telah kehilangan cinta kini. Aku belum sepat mengungkapkan perasaanku. Tapi kau telah pergi…pergi untuk selmanya dan tidak akan pernah kembali lagi. Aku juga sangat mencintaimu Reni.

Ku harap kita akan bertemu di Surga yang penuh kenikmatan. Aku akan selalu mengingatmu terus Ren. Kan kusimpan cintamu ini di hatiku. Selamanya…..

Karya : Fariz Noorbadri

Template by:

Free Blog Templates