Rabu, 02 Maret 2011

PUPUS HARAPANKU (Terinspirasi dari lagu Ciptaan Sendiri)

Tiga Tahun Yang Lalu, sebelum Perpisahan SMP

Gadis mengajakku keliling sekolah. Sesekali tangannya yang putih memegang tanganku.

“Sandy, kamu tahu gak kenapa aku ngajak kamu jalan-jalan keliling sekolah??” ucap Gadis.

“Ya mana aku tahu?? Kamu aja dari tadi gak ngasih aku jawabannya sih, hehehe” jawabku sambil mengedipkan mata padanya.

“Sebenarnya aku ingin berkata jujur padamu, tapi aku kasian padamu??”

“Ngomong aja Gadis. Aku kan sahabatmu siapa tahu aku bisa bantu kamu” Jawabku menyakinkan Gadis.

“Aku ditembak sama Erlin San...!!!. Gimana baiknya??” Ujar Gadis bertanya padaku.

Sejenak aku terdiam bagaikan patung. Kata-kata itu membuat hatiku hancur berkeping-keping. Gadis menatapku dengan wajahnya yang cantik dan memanggilku.

“Sandy?? Sandy?? Kok bengong, ada yang salah ya dengan kata-kataku??” Tanya Gadis.

“Nggak kok, gak ada apa-apa. Ya terima aja kalau hatimu mang suka ma Erlin” Jawabku kaku.

“Tapi San, apa kamu gak...”

“Nggak papa Dis, untuk sahabat aku akan membantu kamu selagi aku bisa” Kataku padanya.

“Makasih ya Sandy atas saranmu padamu” Jawab Gadis lalu menarikku jajan dikantin.

♥ ♥ ♥

Saat Perpisahan SMP

Pagi yang harusnya kurasakan dengan kebahagiaan karena lulus ujian tak bisa mengobati hatiku yang lara ini. Ucapan Gadis kemarin membuat hatiku terasa teriris perih bagaikan terkena pedang yang tajam. Acara perpisahan dimulai, aku terdiam tanpa kata-kata yang terucap dari bibirku ini. Sahabatku Faiz melihatku dan memanggilku.

“Sandy, kamu kenapa?? Dari tadi tak lihat kamu murung dan diam terus?? Kamu sakit ya?.” Katanya dengan iba melihatku.

“Nggak kok, gak kenapa-napa. Kamu nanti malam ada waktu gak?? Aku mau sharing ma kamu” Jawabku.

“Baik nanti malam aku tak kerumahmu. Tapi kamu jangan sedih gitu dong. Yuk naik panggung. Giliran paduan suara kita maju” Ajak Faiz.

“Baiklah...” jawabku lesu.

Aku melangkahkan kakiku menuju panggung. Kulihat dengan jelas Gadis duduk berdua dengan Erlin. Betapa sakitnya aku melihat pemandangan itu. Aku merasa tertatih untuk menggapainya. Tuhan, tolonglah diriku ini...

♥ ♥ ♥

Dua Tahun Yang Lalu, waktu kelas XI SMA

Sejak perpisahanku dengan Gadis, aku selalu masih mengharapkannya. Aku bagaikan pungguk yang merindukan bulan. Memang aku tahu aku dan Gadis tidak satu sekolah lagi. Faiz sahabatku sejak SMP yang kebetulan satu SMA denganku selalu memberikan saran padaku agar aku bisa melupakan Gadis. Tapi apa daya hatiku selalu saja mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya cinta dihatiku. Sore ini aku diajak untuk kerumahnya Gadis. Aku menolaknya tapi Faiz memaksaku dan akhirnya aku menurut Faiz untuk ikut kerumahnya.

Motor Faiz melaju pasti meninggalkan rumahku di Besito. Lima belas menit berlalu dan sampailah kita dirumah Gadis di Kajeksan. Tanaman bunga sepatu menghiasi halaman rumah Gadis. Tampak di sudut halaman itu Gadis sedang menyapu halamannya yang penuh dedaunan yang rontok dengan sapu lidinya. Faiz memanggilnya dengan sangat sopan padanya.

“Assalamualaikum..!!!” salam Faiz pada Gadis.

“Walaikumsalam..!!!” jawabnya sambil menoleh kearah kami.

“Gadis. Ini kita Faiz dan Sandy” Kata Faiz semangat.

“Ya Allah Faiz dan Sandy?? Mari masuk, aku dah lama gak pernah ketemu kalian. Jadi kangen, hehehe...” canda Gadis dengan lesung pipinya yang manis.

Kamipun memasuki ruang tamu Gadis dan duduk di sofanya. Gadis masih seperti dulu meskipun dua tahun aku tak bertemu dengannya. Gadis masuk kedalam dan tak lama membawakan kami minuman dan snack ringan. Entah kenapa jantungku berdegup dengan kencang waktu dia menaruh minuman didepanku.

“Ayo diminum dong gak usah malu-malu...!!!” ujarnya.

“Iya makasih Dis. Jadi ngrepotin nih kita, hehehe.” Jawab Faiz sembari tertawa kecil.

Gadis menatapku lalu perlahan menyapaku.

“Eh Sandy dari tadi kamu diam melulu. Ada apa??”

“Nggak ada apa-apa. Gimana kabarnya?? Udah punya pacar lum??” Kataku untuk mengalihkan keteganganku.

“Alhamdulillah baik-baik saja. Pacar?? Gimana ya ngomongnya malu aku San??” Ucap Gadis tersipu malu.

“Ngomong aja Dis, kita kan udah sahabatan sejak lama. Ngapain malu??” Timpal Faiz mendengar pembicaraan aku dan Gadis.

“Pacar sih belum. Tapi masih PDKT gitu dech. Kamu ini San, ngomongnya langsung itu. Jadi malu kan aku?? Tapi aku lagi PDKT ma teman kita waktu SMP n kebetulan dia satu SMA lagi ma aku” Jelas Gadis.

Betapa kagetnya aku mendengar kata itu. Kukira semenjak Gadis memberitahuku kalau dia diputuskan Erlin dia belum punya pacar. Kenapa Tuhan?? Aku terlalu mengharap dia untuk jadi kekasihku??.

“Sandy?? Kamu kenapa lagi??”

“Nggak kenapa-napa kok. Eh Faiz yuk pulang dulu kita ada tugas kelompok. Jadinya kita pulang dulu ya Gadis” Kataku sambil memberi isyarat pada Faiz.

“I...Iya Gadis. Kami pulang dulu ya n makasih ya atas jamuannya”

“Iya sama-sama tapi nomer kalian masih tetap kan. Kapan-kapan aku sms atau nelpon kalian”

“Iya masih sama kok” Jawab Aku dan Faiz serempak.

♥ ♥ ♥

Malam yang begitu dingin berselimut hujan yang deras membasahi kota Kudus. Aku hanya bisa mengingat kejadian tadi sore yang membuat hatiku penuh dengan cemburu. Ada apa dengan diriku ini?? Aku terlalu mencintai Gadis tapi apakah dia punya perasaan yang sama seperti hatiku ini?? Aku menatap langit-langit kamar, tiba-tiba bayangan Gadis terbesit dihatiku. Tak berapa lama suara hapeku menggema. Kulihat dilayar hapeku sebuah pesan dari Gadis.

Mlm Sandy...

Eh hri minggu km da acra gak??

Pengirim : Gadis (+6285641987623)

Kubalas sms itu dengan perasaan bingung tapi juga senang.

Untuk : Gadis

Mlm jg Gadis...

Maaf rulez. Mggu sih gk da acra. Mangnya mo kmana??

Diapun membalasnya..

Tak ajak ke acra ultah pacarku ya?? Plis aq pgin da sohibku ikut

Pengirim : Gadis (+6285641987623)

Aku diam sejenak, tapi suara hapeku berbunyi lagi. Kali ini Gadis menelponku

“Kok malah gak dijawab smsku?? Mau apa gak??”

“ Ya mau tapi apa nanti pacarmu gak marah aku ikut di acara ultahnya??” Kataku menghela napas.

“Nggak n aku mau kenalin ke kamu pacar aku itu” Gembira Gadis.

“Ok dech. Ya udah besok hari minggu kamu aku jemput. Sampai ketemu Sobat..!!!” Jawabku menutup telponnya

♥ ♥ ♥

Hari Minggu

Sinar mentari mulai memasuki celah-celah kamarku. Alunan kicauan burung perkutut kakakku mengisi hari minggu yang indah ini. Aku berangkat ke rumah Gadis untuk menjemputnya. Sampai disana kutunggu Gadis. Lima menitan Gadis muncul dengan pakaiannya yang indah. Ia bagaikan Putri Cinderella yang kecantikannya membuat orang terpana melihatnya begitu juga denganku yang melihatnya.

“Eh, bengong aja kamu?? Gimana cantik gak aku pakai pakaian ini??” Celutuk Gadis berkata padaku.

“Wah cantik banget Gadis. Kayak Putri Cinderella” Kataku memujinya tapi hatiku begitu sakit.

“Ya udah berangkat sekarang yuk. Acaranya jam 9 ini”

Motorku melaju meningalkan rumah Gadis. Sampai disana kulihat rumah pacar baru Gadis. Hiasan-hiasan khas ultah tertata rapi disana. Acarapun dimulai. Gadis menggandeng seorang cowok ke arahku. Kulihat cowok itu dan aku kayaknya pernah kenal dia. Dan tanpa kusangka ternyata cowok itu adalah Erlin lagi.

“Maaf Sandy, aku lum kasih tahu kamu kalau aku dan Erlin CLBK lagi”

“Tapi kamu kan pernah bilang kalau dia playboy dan kenapa kamu CLBK lagi ma dia??” kataku mulai marah.

“Kamu kenapa ngomong seperti itu Sandy. Kamu gak punya hak untuk melarangku seperti itu”

“Karena aku mencintaimu. Kamu dengar itu Gadis” Marahku padaya.

“Apa kamu mencintaiku?? Aku nggak mau mencintai seorang yang menyakiti hatiku seperti kamu...!!!”

“Terserah apa katamu Gadis itu adalah ucapanku yang sebenarnya” Kataku lalu berpaling keluar untuk tak membuat hatiku tambah hancur melihat Gadis dan Erlin.

Betapa bodohnya aku memarahi Gadis didepan Erlin. Tapi berawal dari itu aku bisa mengungkapkan perasaanku yang selama ini aku pendam. Biarlah Gadis membenciku dulu...

♥ ♥ ♥

Saat Pengambilan Ijazah SMA

Tiga tahun berlalu semenjak acara perpisahan SMP. Aku mengatakannya demikian karena meskipun dua tahun yang lalu aku pernah ketemu Gadis tapi kebersamaan aku dan dia hanya kurasakan tiga tahun yang lalu saat perpisahan SMP. Aku menunggu Faiz datang dikelas. Lama menunggunya aku lalu keliling sekolah. Kulangkahkan kakiku menuju kantor karena Faiz sudah menungguku disana. Aula sangat ramai dikunjungi oleh para calon siswa baru. Dan diantara mereka kulihat dengan pasti sesosok cewek berambut sebahu bersama temannya yang berjilbab. Dan cewek itu adalah Gadis. Dia melihatku lalu menghampiriku.

“Sandy...!!! Sandy...!!!” Panggil Gadis.

“Gadis?? Ngapain kamu ke skulku??” Tanyaku padanya.

“Ini apa nganter temenku liat pengumungan pendaftaran. Adiknya mau daftar di SMAmu. Ya udah aku tak kesana dulu ya”

Gadis berlari menuju temannya yang sibuk membaca pengumuman yang ditempel di depan Aula.

♥ ♥ ♥

Tiga jam kemudian

Aku terdiam lagi saat aku mendapat sms dari Gadis yang memberitahukan bahwa hari Senin dia akan tunangan dengan Erlin. Sakit rasanya melihat sms itu tapi apa daya hal itu sudah terlanjur terjadi. Mengapa aku terluka?? Aku terlalu mencintainya hingga membuat hatiku hancur berkeping-keping. Seandainya waktu dapat kuputar kembali. Seandainya waktu dapat mengerti hatiku. Aku akan ungkapkan semua yang ada dihatiku itu tiga tahun yang lalu. Tapi perpisahan telah menghalangi aku untuk memegang janji cinta dengannya. Pupus sudah kini harapanku untuk mencintai dan merindunya lagi. Tapi cintaku pada Gadis akan aku simpan rapi di hatiku ini sampai aku menemukan cinta sejatiku.

THE END

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates